Kamis, 09 Desember 2010

Inikah rasanya diputusin

Kemarin malam ane diputusin. dengan cara yang halus tapi sistematis.
Entahla apa yang dipikirkannya.
Jelas bagiku bahwa kesetiaan bukanlah yang utama, ibarat sebuah Hamburger, kesetiaan adalah sambel terasinya. tidak diperlukan
Hiduplah dengan tenang sayang, si manusia rusak ini bukanlah pacarmu lagi.
Kenang-kenanglah aku
yang tinggal tulang diliputi debu
beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi

Untung aje malam kmaren ada nasi ayam sisa kateringnya my mom, sehingga segenap emosi yang membara itupun dilumat potongan renyah ayam goreng yang berduet dengan sambel kentang.
sebenernya ane masih sayang kamu, tapi kau blum istriku jadi pergilah sana, ikuti arah nafsumu. 
Biar kucari wanita lain, yang siap menderita menerima manusia gila.
Kuyakin akan datang bagiku seorang wanita sempurna yang mempercayai bahwa di pluto ada stadion sepak-bola.

2 komentar:

Endek Randot mengatakan...

aku turut berduka kawan..

The Miringvator mengatakan...

terima kasih kawan, tiada kesan tanpa kehadiranmu