Senin, 25 Mei 2015

Jangan bilang anti liberal kalo masih pake uang

Hari gini liberal dimusuhin, anak sekolah pake rok pendek dibilang pengaruh liberal, anak melawan bapaknya dibilang pengaruh liberal, minyak ikut harga pasar dibilang pengaruh liberal. Kebiasaan orang Indonesia mah gitu, sok2 idealis padahal pengemis. Rok pendek sih bukan pengaruh liberal, dari jaman nenek moyang juga rok pendek udah ada, jangan dibandingin sama Arab. Kalo dari dulu gak ada yg pake rok pendek di Arab ya wajar, tanah pasir semua, matahari di atas kepala pula, berani pake rok pendek ya siap2 nabungin debu pasir dalem CD dan siap2 juga paha kena panggang.

Sebenernya mau negara ini apa? Mau beneran anti liberal? Mau mengutamakan gotong royong dan kesetiakawanan sosial? Ya sudah hapus aja benda yang namanya uang, jadi kalo laper tinggal minta makanan ke warung makan padang, bensin habis tinggal minta ke pom bensin, pulsa habis langsung telepon bupati (eh pulsa habis kok bisa nelpon?). Namanya juga gotong royong! Namanya juga anti liberal!

Rabu, 20 Mei 2015

Pilkada VS Pilkoncang

Hari ini ane akan mengemukakan suatu pendapat yang kelak dikemudian hari akan membuat ane diganjar penghargaan Nobel, CNN Hero ato minimal Kick Andy Hero, tapi plis jangan Bakrie Award (gua nggak mau jadi pahlawan di dalam lumpur).

Mengingat dan menimbang bahwa sistem perpolitikan di Indonesia ini sudah kacau balau sejak dahulu kala, bahkan sejak jusuf kala dikandung Bunda. setiap Pemilihan pemimpin yang pernah ada di Negeri ini selalu menghasilkan masalah. Pemimpin dipilih oleh DPR melahirkan pemimpin yang nggak dekat dg rakyat dan korup karna balas Budi sama DPR, lalu pemimpin dipilih langsung oleh rakyat juga menghasilkan pemimpin korup akibat besarnya biaya kampanye dan politik uang.

Namun untunglah saat ini ide brilian muncul dari pemimpin Republik Miring. Saat ini juga, lupakan pilkada lewat DPRD, lupakan pula Pilkada langsung oleh rakyat yang boros biaya tersebut. Saya mengusulkan tahun ini juga diterapkan Pilkoncang serentak!

Apa itu Pilkoncang?
Pilkoncang adalah sebuah metode pemilihan pemimpin yang belum pernah diterapkan di era modern ini. Pemilihan pemimpin dengan sistem ini memungkinkan pemilihan yang benar2 hemat biaya, terbebas dari suap-menyuap dan sesuai dengan kehendak Tuhan.

Bagaimana sistem Pilkoncang tersebut?
di dalam suatu daerah KPU Koncang mencatat orang2 yang cakap dalam memimpin. Jumlahnya tidak dibatasi, asalkan orang tersebut lolos kriteria pemimpin yang disyaratkan KPU Koncang maka ia berhak dipilih dalam Pilkoncang. Nama2 calon pemimpin tersebut dituliskan dalam potongan kertas yang berbeda satu persatu. Lalu kertas berisi nama calon pemimpin tersebut digulung memanjang menyerupai lintingan rokok ganja. Masukkan gulungan2 kertas tersebut ke dalam sebuah mesin molen pengaduk semen selama satu malam. Pada saat gulungan tersebut di koncang dalam mesin molen, kita kumpulkan para pemuka agama baik Ulama, Pendeta, Pastur, Pandita dan Haji Lulung untuk mendoakan agar pemimpin terbaiklah yang keluar sebagai pemenang Pilkoncang. Dan terakhir, kita putar mesin molen agar salah satu gulungan kertas keluar dari koncangan. Tada.... Akhirnya terpilihlah pemenang pilkoncang yang akan jadi Pemimpin yang tidak terbebani utang uang dan utang budi kepada siapapun.


Terima kasih, andalah saksi sebuah metode pemilihan pemimpin yang baru di era demokrasi. Semoga lekas Gila....

Sabtu, 16 Mei 2015

Catatan Pengusaha Miring (Part 1)

Kemarin malem ane baru aja melakukan manuver bisnis yang sangat tajam. Ane memecat separuh/setengah dari jumlah keseluruhan pegawai yang ane miliki. Jika dihitung sebelum pemecatan ane memiliki dua orang pegawai, itu artinya ane baru saja memecat satu orang pegawai, ya itulah artinya ane memecat setengah dari jumlah pegawai yang ada.

Pemecatan ini adalah imbas dari akumulasi beberapa masalah yang dihadapi perusahaan ane, yaitu mulai dari melemahnya nilai tukar rupiah, tren negatif IHSG di lantai bursa, situasi politik yang kurang menentu, kebijakan pajak pemerintahan Jokowi, kreditan motor Revo, bayar utang sama si Samy, cicilan arisan istri di Eka Hospital, cicilan arisan orang batak region perumahan, bayar kontrakan konter baru dan berbagai permasalahan pelik lainnya.

Selain itu pemecatan juga didasarkan atas rapor buruk sang pegawai selama dua bulan terakhir. Sebut saja nama pegawai tersebut Bunga (bukan korban pemerkosaan). Beberapa kali kesalahan fatal Bunga terdeteksi dari aksi spionase yang ane lakukan, suatu ketika ane memergoki doi mengupil dengan tangan kosong, tak lama kemudian jari telunjuk doi yang telah dibalut upil setengah kering tersebut dioleskan secara merata ke etalase pulsa seharga miliran rupiah yang ada di konter. Menangis pilu ane melihatnya, bagaimanapun etalase tersebut tidak salah apa2.... Etalase tersebut adalah seorang pejuang sejati yang menemani ane dalam melindungi kartu perdana, parfum, batu akik, celana dalam ane abis mandi dan berbagai bukti peradaban lainnya.

Atas kejahatan yang masif, sistematis dan terstruktur itulah akhirnya ane secara sah dan meyakinkan memecat saudari Bunga.

Sabtu, 02 Mei 2015

SEMOGA LEKAS GILA

Kemaren ane panik, anak ane Miguel muntah- muntah. Awalnya ane kira si Guel kena masuk angin, setelah ane perhatiin sekitar... lah wajar aja anak ane muntah2, doi nonton acara berita... begitu berita nyorot Kabareskrim Polri Budi Waseso, anak ane tambah banyak muntahnya.

Punya televisi tuh bikin capek, berbagai penyakit muncul akibat televisi. Televisi itu isinya orang gila semua. Tapi ngomongin televisi ane jadi inget alm Olga Syahputra. Yang ane perhatiin saat olga meninggal adalah banyaknya orang2 yang memuji beliau. Padahal waktu masi idup banyakan yang caci maki. Orang Indonesia mah gitu sifatnya, pak Soeharto masi idup dicaci maki, waktu mati dipuja puji. Ane yakin ntar waktu raja Preman Hercules ninggal juga pasti banyak yang muja muji di pemakamannya, mulai dari yang bilang beliau baik, lemah lembut, dermawan dst...

Ane nggak tau apakah kemunafikan dan retorika adalah budaya ketimuran, sehingga nggak pernah bisa dipisahkan dari Indonesia. Apapun itu ane bangga dengan Negara ini, bahkan berdirinya Negara ini juga dimulai dengan berbagai intrik yang unik. Proklamasi aja dimulai dengan drama penculikan.

Eh tunggu dulu... Penculikan??? jika penculikan menghasilkan kemerdekaan, lalu kenapa nggak kita coba lagi aja sekarang. Dulu pak soekarno diculik agar nggak terpengaruh pihak asing, sekarang kita culik aja pak Jokowi agar dapat memimpin dengan baik dan nggak terpengaruh lagi dengan bisikan setan merah "The Red Devills" Machester Perjuangan. Berhubung konter ane lagi rame jadi gini aja deh, ane bikin sayembara: Barangsiapa dapat menculik Bpk. Presiden Joko Widodo lalu mendesak beliau untuk memimpin dengan baik, akan ane kasi pulsa internetan Tri AON 8 GB aktif setahun gratis untuk 3 penculik pertama.

Oke sekian dulu, kalo ntar pak jokowi udah ente culik, inbox aja ntar kita COD di Tangerang. Semoga lekas gila.....