Sabtu, 16 Mei 2015

Catatan Pengusaha Miring (Part 1)

Kemarin malem ane baru aja melakukan manuver bisnis yang sangat tajam. Ane memecat separuh/setengah dari jumlah keseluruhan pegawai yang ane miliki. Jika dihitung sebelum pemecatan ane memiliki dua orang pegawai, itu artinya ane baru saja memecat satu orang pegawai, ya itulah artinya ane memecat setengah dari jumlah pegawai yang ada.

Pemecatan ini adalah imbas dari akumulasi beberapa masalah yang dihadapi perusahaan ane, yaitu mulai dari melemahnya nilai tukar rupiah, tren negatif IHSG di lantai bursa, situasi politik yang kurang menentu, kebijakan pajak pemerintahan Jokowi, kreditan motor Revo, bayar utang sama si Samy, cicilan arisan istri di Eka Hospital, cicilan arisan orang batak region perumahan, bayar kontrakan konter baru dan berbagai permasalahan pelik lainnya.

Selain itu pemecatan juga didasarkan atas rapor buruk sang pegawai selama dua bulan terakhir. Sebut saja nama pegawai tersebut Bunga (bukan korban pemerkosaan). Beberapa kali kesalahan fatal Bunga terdeteksi dari aksi spionase yang ane lakukan, suatu ketika ane memergoki doi mengupil dengan tangan kosong, tak lama kemudian jari telunjuk doi yang telah dibalut upil setengah kering tersebut dioleskan secara merata ke etalase pulsa seharga miliran rupiah yang ada di konter. Menangis pilu ane melihatnya, bagaimanapun etalase tersebut tidak salah apa2.... Etalase tersebut adalah seorang pejuang sejati yang menemani ane dalam melindungi kartu perdana, parfum, batu akik, celana dalam ane abis mandi dan berbagai bukti peradaban lainnya.

Atas kejahatan yang masif, sistematis dan terstruktur itulah akhirnya ane secara sah dan meyakinkan memecat saudari Bunga.

Tidak ada komentar: