Rabu, 20 Mei 2015

Pilkada VS Pilkoncang

Hari ini ane akan mengemukakan suatu pendapat yang kelak dikemudian hari akan membuat ane diganjar penghargaan Nobel, CNN Hero ato minimal Kick Andy Hero, tapi plis jangan Bakrie Award (gua nggak mau jadi pahlawan di dalam lumpur).

Mengingat dan menimbang bahwa sistem perpolitikan di Indonesia ini sudah kacau balau sejak dahulu kala, bahkan sejak jusuf kala dikandung Bunda. setiap Pemilihan pemimpin yang pernah ada di Negeri ini selalu menghasilkan masalah. Pemimpin dipilih oleh DPR melahirkan pemimpin yang nggak dekat dg rakyat dan korup karna balas Budi sama DPR, lalu pemimpin dipilih langsung oleh rakyat juga menghasilkan pemimpin korup akibat besarnya biaya kampanye dan politik uang.

Namun untunglah saat ini ide brilian muncul dari pemimpin Republik Miring. Saat ini juga, lupakan pilkada lewat DPRD, lupakan pula Pilkada langsung oleh rakyat yang boros biaya tersebut. Saya mengusulkan tahun ini juga diterapkan Pilkoncang serentak!

Apa itu Pilkoncang?
Pilkoncang adalah sebuah metode pemilihan pemimpin yang belum pernah diterapkan di era modern ini. Pemilihan pemimpin dengan sistem ini memungkinkan pemilihan yang benar2 hemat biaya, terbebas dari suap-menyuap dan sesuai dengan kehendak Tuhan.

Bagaimana sistem Pilkoncang tersebut?
di dalam suatu daerah KPU Koncang mencatat orang2 yang cakap dalam memimpin. Jumlahnya tidak dibatasi, asalkan orang tersebut lolos kriteria pemimpin yang disyaratkan KPU Koncang maka ia berhak dipilih dalam Pilkoncang. Nama2 calon pemimpin tersebut dituliskan dalam potongan kertas yang berbeda satu persatu. Lalu kertas berisi nama calon pemimpin tersebut digulung memanjang menyerupai lintingan rokok ganja. Masukkan gulungan2 kertas tersebut ke dalam sebuah mesin molen pengaduk semen selama satu malam. Pada saat gulungan tersebut di koncang dalam mesin molen, kita kumpulkan para pemuka agama baik Ulama, Pendeta, Pastur, Pandita dan Haji Lulung untuk mendoakan agar pemimpin terbaiklah yang keluar sebagai pemenang Pilkoncang. Dan terakhir, kita putar mesin molen agar salah satu gulungan kertas keluar dari koncangan. Tada.... Akhirnya terpilihlah pemenang pilkoncang yang akan jadi Pemimpin yang tidak terbebani utang uang dan utang budi kepada siapapun.


Terima kasih, andalah saksi sebuah metode pemilihan pemimpin yang baru di era demokrasi. Semoga lekas Gila....

Tidak ada komentar: